Langsung ke konten utama
Hai sobat Mad School, kali ini kami memposting materi tentang ukuran penyebaran data. So, cekidot....

UKURAN PENYEBARAN DATA
Ukuran penyebaran data merupakan nilai ukuran yang memberikan gambaran mengenai seberapa besar suatu data menyebar dari titik-titik pemusatannya. Dimana ukuran penyebaran data ini meliputi Jangkauan (range), Simpangan rata-rata, Ragam (variasi), dan Simpangan Baku. 

JANGKAUAN (RANGE)
Jangkauan merupakan selisih data terbesar dan data terkecil. Jangkauan biasanya dilambangkan dengan R.
  1. Jangkauan Data
  2. R = xmaks – xmin

             Keterangan:         R = jangkauan         Xmaks = data terbesar         Xmin = data terbesar

             Contoh;         Tentukan jangkauan dari data: 10, 3, 11, 6, 8, 14, 7, 5, 13, 9.         Jawab:
             R = Xmaks - Xmin         R = 14 - 3
             R = 11
             Jadi, jangkauan data tersebut adalah 11
  3. Jangkauan Interkuartir
  4. Yang dimaksud dengan kuartil adalah ukuran yang membagi data yang sudah diurutkan menjadi empat bagian yang sama. Contohnya yaitu sebagai berikut.
    Berdasarkan data tersebut, data yang berada dibatas pengelompokan pertama disebut kuartil bawah (Q1), selanjutnya data yang berada dalam bata pengelompokan yang kedua disebut kuartil tengah (Q2), sedang data yang berada dalam batas pengelompokan ketiga disebut kuartil atas (Q3). Dalam menentukan nilai-nilai kuartil kita harus mengurutkan selanjutnya menentukan kuartil tengahnya terlebih dahulu yang juga merupakan median dari data tersebut. Dan selanjutnya seluruh data yang ada disebelah kiri kita gunakan untuk menentukan kuartil bawah, dimana median dari data yang ada disebelah kiri merupakan kuartil bawah. Dengan cara yang sama kita tentukan media dari data yang ada disebelah kanan yang merupakan nilai dari kuartil atas.
    Dalam suatu data yang memiliki ukuran cukup besar, nilai-nilai kuartil dapat ditentukan menggunakan rumus berikut.
    Letak Qi = data ke i/4(n+1)
    i = 1, 2, 3
    n = banyaknya data ( syarat : banyaknya dat harus lebih dari 4 )
    Dimana rumus diatas dapat digunakan setelah data diurutkan naik.
    Perhatikan contoh soal berikut.
    Contoh soal.
    Perhatikan data dibawah ini.
     3   7   7   7   8   8   9   10   11   11   11
    Tentukanlah nilai kuartil dari data diatas ?
    Penyelesaian :
    Berdasarkan data diatas, data tersebut sudah terurut naik sehingga kita dapat langsung menentukan kuartilnya.
    Letak Q1 = data ke 1/4(11+1) = data ke 3
    Data ke 3 bernilai 7 sehingga Q1 = 7
    Letak Q2 = data ke 2/4(11+1) = data ke 6
    Data ke 6 bernilai 8 sehingga Q2 = 8
    Letak Q3 = data ke 3/4(11+1) = data ke 9
    Data ke 9 bernilai 11 sehingga Q3 = 11
JANGKAUAN INTERKUARTIL DAN JANGKAUAN SEMIINTERKUARTIL
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
QR = Q3 – Q1
Sedangkan jangkauan semiinterkuartil adalah setengah dari jangkauan interkuartil. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
Qd = 1/2 QR atau Qd = 1/2 (Q3-Q1)
Perhatikan contoh soal berikut.
Contoh soal.
Perhatikan data dibawah ini.
3   5   1   4   2   7   9   6   6   8   7
Tentukanlah jangkauan, jangkauan interkuartil serta jangkauan semi interkuartil dari data diatas!
Penyelesaian.
Urutkan data, sehingga menjadi sebagai berikut.
Berdasarkan data diatas, maka
data terbesar = 9
data terkecil = 1
Q1 = 3
Q2 = 6
Q3 = 7
jangkauan = data terbesar – data terkecil = 9 – 1 = 8
jangkauan interkuartil (QR) = Q3 – Q1 = 7 – 3 = 4
jangkauan semiinterkuartil (Qd) = 1/2 QR = 1/2. 4 = 2
Inilah paparan mengenai materi Memahami Ukuran Penyebaran Data Statistik, semoga setelah membaca artikel ini temen-temen semua sudah semakin paham mengenai ukuran penyebaran data statistik. Dan diharapkana tidak akan kesulitan jika menemui soal mengenai ukuran penyebaran data statistik. Semoga Bermanfaat.
SUMBER:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSAMAAN DIFFRENSIAL HOMOGEN

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakathu... Jumpa lagi diblog saya, kali hari kita akan membahas materi baru yaitu Persamaan Diffrensial Homogen Definisi: Ciri umum PD Homogen adalah tiap suku derajatnya sama. Contoh :   PD homogen memiliki bentuk persamaan 𝑀 𝒙 , 𝒚 𝒅𝒙 + 𝑵 𝒙 , 𝒚 𝒅𝒚 = 0 Atau disebut persamaan diferensial homogen orde satu, jika M dan N adalah fungsi homogen yang berderajat sama, atau f fungsi homogen berderajat nol. Untuk menyelesaikan persamaan tersebut itu menggunakan metode subtitusi Dengan substitusi ini, persamaan diferensialnya akan menjadi suatu persamaan diferensial peubah terpisah. Dari 𝒚 ′ = 𝒇 ( 𝒙 , 𝒚 ), dengan fungsi f homogen berderajat nol. Selanjutnya substitusikan ke persamaan diferensialnya, akan diperoleh : Mungkin itu saya bisa bagikan... Untuk masalah contoh soal, tunggu pembahasan selanjutnya...

PERSAMAAN DIFFERENSIAL KOEFISEIN LINEAR (LANJUTAN)

PERSAMAAN DIFFERENSIAL KOEFISEIN LINEAR (LANJUTAN) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. ..        Hari ini kita akan membahas contoh soal yang merupakan kelanjutan materi sebelumnya... 1.      Selesaikan persamaan diferensial berikut. Penyelesaian:   Persamaan diferensial di atas merupakan persamaan diferensial linear orde satu. Diketahui   2.      Selesaikan persamaan   diferensial berikut.  Penyelesaian: 3.      Tentukan penyelesaian PD Penyelesaian: Persamaan diferensial yang diberikan itu berbentuk PD linear orde satu, yang dapat ditulis: 4.      Tentukan determinan Wronski (Wronskian) untuk fungsi { x, x 2 , x 3 } Penyelesaian: kita juga dapat menghitung determinan Wronski-nya, yaitu: terbukti bahwa Wronskian =0 berarti himpunan fungsi {1 - x,...

PERSAMAAN DIFFERENSIAL FAKTOR INTEGRAL (Lanjutan)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu... Duh, kemarin lupa ngasih contoh soal jadi ini kita bahas contoh aja dulu... hehehe... Contoh Soal : 1.         𝟒𝒙𝒚  +  𝟑𝒚   𝟐  −  𝒙   𝒅𝒙  +  𝒙   𝒙  +  𝟐𝒚   𝒅𝒚  =  𝟎 Penyelesaian :   Misal : Selanjutnya diperoleh PD Eksak sebagai berikut : 𝒙   𝟐   𝟒𝒙𝒚  +  𝟑𝒚   𝟐  −  𝒙   𝒅𝒙  +  𝒙   𝟑   𝒙  +  𝟐𝒚   𝒅𝒚  =  0 Karena PD tersebut sudah berbentuk PD Eksak, maka dapat digunakan Penyelesaian PD Eksak. 2.         𝒚 ( 𝒙 +  𝒚  +  𝟏 ) 𝒅𝒙  +  𝒙  ( 𝒙  +  𝟑 𝒚 )  +  𝟐   𝒅𝒚  =  𝟎 Penyelesaian : Misal : Sehingga FI adalah : Selanjutnya diperoleh PD Eksak sebagai berikut : 𝒚...